IKHLAS

Ada seseorang yang suka sekali memelihara hewan peliharaan. Suatu hari, ia membuat kolam yang hendak ia isi dengan ikan-ikan yang baru saja ia belinya. Setelah kolam itu terisi, ia meletakkan ikan-ikannya di dalam kolam tersebut. Keesokan harinya, ketika ia akan memberi makan ikan-ikannya, ia sangat terkejut karena ikan-ikannya tergeletak mati didalam kolam yang sudah kering. Diapun sedih dan mencari tahu apa penyebabnya. Setelah ia teliti, ternyata ada lubang kecil di kolam yang ia buat yang menyebabkan kolam tersebut bocor. Akhirnya ia pun segera memperbaiki lubang tersebut dan mengisi kembali dengan ikan-ikan peliharaan yang baru.

Lalu, apa sih kaitannya ceritaku tadi dengan ikhlas?

Sama halnya seperti ketika kita telah melakukan banyak amalan tanpa ada keikhlasan, amalan-amalan tersebut tidak akan bernilai kebaikan di hadapan Allah. “Kantong” bekal amalan kebaikan kita berarti sedang mengalami “kebocoran”. Sedih ngga sih ketika kita  merasa sudah melakukan banyak amalan, tapi ternyata ketika kelak kita tahu ternyata amalan-amalan tersebut sia-sia dan tidak bernilai apa-apa? Hilang bagaikan debu tertiup angin. 

Ibnul Mubarak rahimahullah pernah mengatakan:

رب عمل صغير تعظمه النية، ورب عمل كبير تصغره النية

“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.” (Al Ikhlas wan Niyyah).

Ikhlas dan ittiba’ adalah senjata utama dalam beramal. Ikhlas mengharap wajah Allah serta mengikuti apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, kita harus berilmu sebelum beramal.

Yuk bareng-bareng kita perbaiki setiap niat kita sebelum beramal💓

Surabaya, 31-12-2018/ 24 Rabiul Akhir 1440

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beradab Sebelum Berilmu

Bagaimana Cara Mencapai Kebahagiaan? [Part 1]