Beradab Sebelum Berilmu


Adab sebelum Ilmu

Mencari ilmu sungguh merupakan salah satu upaya taqarrub (pendekatan diri) yang paling utama bagi hamba kepada Allah Ta'ala dan salah satu bentuk ketaatan unggulan yang dapat meninggikan derajat dan meningkatkan kehormatan seorang muslim di sisi Allah Ta'ala. Allah Ta'ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya agar memiliki ilmu, belajar, berfikir, dan merenung. Di sisi lain Allah juga telah memperingatkan untuk menjauhi kebodohan dan mengikuti hawa nafsu. Allah juga telah menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat bagi pengembannya pada hari kiamat adalah ilmu yang murni diperuntukkan bagi Allah untuk menggapai ridha-Nya dengan berpegang adab Islam dalam mencarinya dan berperangai dengab akhlak pemimpin manusia, yaitu Rasulullah yang tidak lain dari Al Quran.

Rasulullah sangat memperhatikan pendidikan adab (tata krama) dan tazkiyatun nafs (pensucian jiwa) bagi sahabatnya. Ilmu tanpa adab tidak akan bermanfaat. Ilmu yang tidak disertai jiwa yang suci akan menghujat pengembannya pada hari kiamat nanti, dimana hari tersebut sudah tidak berguna lagi harta dan anak-anak, kecuali bagi orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang sehat.

Tidak mengherankan ketika kita menemukan puluhan kitab karya ulama besar yang membahas mengenai akhlak dan adab-adab pencari ilmu. Melalui tangan mereka lahirlah generasi yang diberkahi. Mereka menegakkan ilmu yang disertai amal dan adab. Mereka membangun peradaban Islam yang menjadi kebanggaan ummat.

Di kalangan pelajar saat ini berlomba-lomba untuk meraih ijazah dan gelar demi status sosial di masyarakat dan demi memperoleh pekerjaan untuk mengalirkan uang. Sehingga disini ilmu hanya menjadi sarana bukan menjadi sebuah tujuan. Pelajar merasa cukup dengan hanya memperoleh ijazah dan gelar tersebut. Oleh karena itu, sebagai sesama penuntut ilmu marilah saling menasehati dan mengingatkan agar senantiasa memiliki rasa takut kepada Allah karena tidak ada satu dosa pun yang tersembunyi bagi Allah.

Tidak diragukan bahwa musuh-musuh Islam membuat strategi untuk menjauhkan pemuda muslim dari ilmu yang bermanfaat, khususnya ilmu syariat yang menjadi kunci kehidupan, kebangkitan, dan kemajuan ummat. Mereka dengan penuh ambisi menyita waktu pemuda muslim dengan berbagai kegiatan yang menggiurkan. Tidak ada sesuatu yang membuat mereka marah daripada mereka melihat semangat putra-putra kaum muslimin dalam mencari ilmu dan berpegang tegug dengan adab pelajar islam.

Seorang penyair berkata:
Jika kau ingin mendapati musuhmu dalam keadaan tunduk
Terbunuh dalam keadaan menderita
Dan terbakar dalam keadaan duka
Maka raihlah kemuliaan dan tambahlah ilmu
Karena orang yang bertambah ilmunya
Akan membuat pendengkinya semakin menderita


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Mencapai Kebahagiaan? [Part 1]

IKHLAS